Selasa, 07 Desember 2010

piping engineers

Pipeline Engineering atau bisa di indonesiasikan dengan Teknik Perpipaan merupakan bidang keahlian baru yang sebenarnya sudah lama. Pada jaman pertengahan abad ini, pemilihan pipa sebagai satu alternatif pendistribusian minyak & gas merupakan suatu keputusan yang tidak populer dilakukan. Hal ini dapat dimengerti, karena, ketika itu, pengangkutan minyak/gas bumi dengan menggunakan mobil tangki ataupun kapal tanker lebih mudah dan murah untuk dilakukan. Mudah karena company cukup menyewa mobil tangki ataupun kapal tanker, murah karena menyewa lebih murah dibandingkan dengan membangun sebuah pipeline yang harganya tentu sangat mahal (engineering, procurement, and construction cost). Oleh karena itu, ilmu teknik perpipaan tidaklah mempunyai sejarah yang cukup panjang apabila dibandingkan dengan teknik mesin misalnya. Teknik perpipaan berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan pembuatan jaringan pipa sebagai alternatif pendistrbusian minyak dan gas bumi.

Lambat laun pipeline merupakan suatu alternatif yang menarik. Isu keselamatan, keamanan dan lingkungan hidup ikut memacu berkembangnya industri perpipaan.Tidak seperti sistem transportasi yang lain yang lebih kasat mata, pipeline beroperasi dengan diam dan tak disadari kehadirannya oleh masyarakat. Seperti sistem sikulasi tubuh, pipeline tidak terlihat tetapi merupakan jaringan distribusi yang vital dan merupakan salah satu faktor penting dalam revolusi teknologi minyak dan gas bumi. Apabila minyak dan gas merupakan “darah” industri, maka pipeline akan menjadi “urat nadi” dan penghubung yang penting antara penyedia dan pengguna energi. Ketika sistem pendistribusian lain “memindahkan” minyak & gas bumi dalam proses pendistribusiannya dengan menggunakan kapal tanker ataupun truk tangki, pipeline adalah sebuah struktur yang memanfaatkan tekanan dan kompresi untuk mentransportasikan minyak & gas. Sehingga, tidaklah heran apabila tingkat keamanan pipeline ini sangat tinggi dibandingkan penggunaan sistem transportasi lainnya.

Akibat kemajuan teknologi yang begitu pesat, pembangunan pipeline tidak lagi merupakan sebuah pemborosan. Untuk design lifetime yang panjang, memiliki sebuah pipeline tentu sebuah investasi yang menguntungkan dibandingkan dengan menyewa kapal tanker. Tetapi tentu kita tidak bisa mengharapkan untuk membangun pipa dari LNG Tangguh ke Fujian China untuk menjual gas bumi, perlu dilakukan kelayakan pembangunan pipa yang didalamnya terkait dengan disiplin-disiplin ilmu lain yang dapat berkonstribusi secara positif.

Apa saja tentang pipeline engineering?

Secara simple dan sedikit berguyon, orang sering mengatakan pekerjaan pipeline engineer itu sangatlah mudah: kepanjangan ya dipotong, kependekkan ya di sambung. Tetapi “peribahasa” diatas tidaklah terlalu salah.

Pipeline engineering secara letak terbagi menjadi 2 bagian besar, offshore dan onshore pipeline. Setiap bagian memiliki keunikan sendiri-sendiri. Onshore pipeline mungkin sudah lebih dahulu berkembang. Pemasangan pipa air PDAM, dan atau pemasangan kabel listrik tentu sedikit banyak mirip dengan pemasangan pipa minyak & gas. Selain itu, lokasi sumur produksi yang lebih dahulu di temukan di daratan juga ikut memacu berkembangnya onshore pipeline. Pembangunan jalan raya yang notobene memiliki keserupaan alat-alat berat juga memberikan ide tentang bagaimana menginstalasikan sebuah pipa.

Lain halnya dengan offshore pipeline, pembangunan pipa di bawah laut sangat tergantung dari kondisi lingkungan laut yang serba tidak pasti. Arus dan gelombang air laut merupakan faktor utama desain. Ditambah dengan bentuk permukaan dasar laut yang kerap berubah karena air laut juga sangat krusial. Masih ingat masalah pipa pagerungan-nya BP/Pertamina? Konon katanya masalah ini terjadi karena perubahan bentuk permukaan dasar laut sehingga membahayakan keutuhan pipa. Metocean data yang akurat, sifat2 tanah, pengetahuan sifat gelombang air laut, merupakan kunci penting dalam mendesain sebuah pipa di laut lepas. Dalam proses desain tersebut, juga perlu diperhatikan metode penginstalasian yang dipilih. Ketersediaan barge di area, kemampuan teknologi, dan ketersediaan dana yang merupakan masalah klise karena semua teknologi untuk meng-instalasikan pipa di laut lepas sangatlah mahal.
Pendidikan pipeline engineering

Teknik perpipaan di industri minyak dan gas sendiri sepertinya tidak begitu diketahui oleh para praktisinya. Cukup banyak engineer yang bertanya perbedaan antara pipeline dan piping, mechanical dan pipeline, ataupun tubing dengan pipeline. Hal ini berkembang karena kemiripan nama dan daerah “operasi” antara bidang keahlian diatas. Juga sistem pendidikan kita di perguruan tinggi yang turut berkontribusi ketidak jelasan antara bidang keahlian tersebut. Kalau bidang keahlian mekanikal ada jurusan teknik mesin, sipil ada teknik sipil, proses ada teknik kimia, material ada teknik material, reservoir ada teknik perminyakan. Maka tidak mudah untuk mengetahui latar belakang pendidikan apa yang cocok untuk menjadi seorang pipeline engineer.

Menurut seorang panelis pada seminar “Material Science in Oil & Gas Industry” yang diselenggarakan oleh Teknik Material ITB di Bandung 2001, pipeline engineering adalah sebuah persilangan antara mechanical dan civil engineering. Penulis juga dapat sepenuhnya setuju dengan pendapat seperti ini. Hal ini dapat diindikasikan dengan melihat kurikulum pendidikan pipeline engineering di UK dan USA. Pada kebanyakan universitas di Inggris (UCL London, Newcastle University, & Cranfield University), pipeline engineering adalah sebuah pilihan yang berada pada departemen teknik mesin. Tetapi yang terjadi di Amerika (Texas ATM, California University, MIT) adalah kebalikannya, pilihan pipeline engineering ini lebih banyak berada di bawah Depatemen Teknik Sipil. Tetapi kalau kita melihat silabus mata kuliah pada kedua universitas -yang berbeda negeri itu- dapatlah dikatakan sama. Hal ini mencerminkan bahwa belum ada kesamaan pandangan tentang pipeline engineering tersebut walaupun yang dipelajarinya sudah jelas atau sama.

Sementara yang terjadi di Indonesia juga belumlah secara explisit diketahui. Yang penulis tahu pada Jurusan Teknik Mesin ITB ada sebuah mata kuliah pilihan yang mempelajari ASME B318. Tetapi hanya khusus mempelajari standard tersebut saja. Yang menjadi perhatian penulis adalah sangatlah rancu adanya apabila kita sebagai sebuah negara “archipelago” yang memiliki banyak anjungan lepas pantai tetapi tidak mempunyai sumber daya untuk dapat menjadi pemimpin dalam industri pipeline. Yang selama ini terjadi adalah kita meng-import para expert untuk menjadi konsultan paling mahal dalam sebuah proyek. Sehingga wacana untuk menghadirkan sebuah pendidikan yang spesifik mengenai pipeline engineering dapatlah menjadi sebuah wacana yang menarik untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
PIPING COMPONEN

FITTING

Piping material paling banyak diproduksi dalam bentuk standard fitting. Material fitting tsb
terbuat dari ductile or cast iron, malleable iron, brass, copper, cast steel, forged steel, and wrought steel. Material non ferrous lainnya dalam bentuk cast dan wrought fittings.

PIPING CODE AND STANDARD


Standarisasi di perlukan guna memudahkan pemilihan material, instalasi juga acuan manufacture sehingga dapat me reduce cost.
Standard industri di keluarkan oleh suatu profesional komite atau komunitas profesional atau
organisasi perdagangan yang di legitimasi oleh pemerintah suatu negara.
Hal utama tiap kode harus memenuhi keamanan dan keselamatan umum.

CODE

Pengelompokan dari aturan baku atau prosedur sistematik suatu penyiapan design, fabrikasi,
instalasi dan inspeksi yang merupakan batasan-batasan laksana dibuat sebagai hukum.
STANDARDS

Dokumen yang disiapkan oleh kelompok profesional atau komite yang dipercaya untuk membuat engineering practice dimana berisikan Mandatory requirement. Tanggung jawab user untuk mematuhi segala aplikasi dengan benar dan tepat.
RECOMMENDED PRACTICE
Dokumen yang disiapkan oleh kelompok profesional atau komite yang dipercaya untuk membuat engineering practice tetapi sebagai optional.
Secara umum pada proyek petrokimia, oil and Gas di Indonesia banyak menggunakan code and
standard dari Amerika. Indonesia sendiri memiliki SNI yang sudah menjadi acuan industri lainnya.
ORGANISASI PIPING

SISTEM PERPIPAAN

A. SISTEM INSTALASI

Sistem perpipaan berfungsi untuk mengantarkan tau mengalirkan suatu fluida dari tempat yang lebih rendah ke tujuan yang diinginkan dengan bantuan mesin atau pompa. Misalnya pipa yang dipakai untuk memindahkan minyak dari tangki ke mesin, memindahkan minyak pada bantalan-bantalan dan juga mentransfer air untuk keperluan pendinginan mesin ataupun untuk kebutuhan sehari-hari diatas kapal serta masih banyak lagi fungsi lainnya. Sistem

perpipaan harus dilaksanakan sepraktis mungkin dengan minimum bengkokan dan sambungan las atau brazing, sedapat mungkin dengan flens atau sambungan yang dapat dilepaskan dan dipisahkan bila perlu. Semua pipa harus dilindungi dari kerusakan mekanis. Sistem perpipaan ini harus ditumpu atau dijepit sedemikian rupa untuk menghindari getaran. Sambungan pipa melalui sekat yang diisolasi harus merupakan sambungan flens yang diijinkan dengan panjang yang cukup tanpa merusak isolasi. Pada perancangan sistem instalasi diharapkan menghasilkan suatu jaringan instalasi pipa yang efisien dimana aplikasinya baik dari segi peletakan maupun segi keamanan dalam pengoperasian harus diperhatikan sesuai peraturan-peraturan klasifikasi maupun dari spesifikasi installation guide dari sistem pendukung permesinan. Sistem perpipaan merupakan sistem yang kompleks di kapal untuk perencanaan dan pembangunannya. Sistem perpipaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan prinsip-prinsip analisa static dan dinamic stress, thermodinamic, teorialiran fluida untuk merencanakan keamanan dan efisiensi jaringan pipa (network piping). Peletakan komponen yang akan disambungkan dengan pipa perlu diperhatikan untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan seperti : panjang perpipaan, susunan yang kompleks, menghindari pipa melalui daerah yang tidak boleh ditembus, menghindari penembusan terhadap struktur kapal, ddl. Jalur instalasi pipa sedapat mungkin direncanakan untuk mengindari stress yang terlalu tinggi pada struktur. Oleh karena itu sebagai langkah awal maka dibuatlah suatu gambar diagram yang akan menjelaskan keterkaitan antar komponen dalam suatu instalasi. Gambar diagram sistem dibuat guna memastikan sistem akan memenuhi kebutuhan spesifikasi dan seluruh elemen dari sistem saling compatible dengan yang lainnya. Diagram pipa merupakan point awal untuk mengembangkan seluruh gambar-gambar perpipaan. Diagram pipa menggambarkan komponen sistem dan hubungannya satu sama lain dalam bentuk skematik. Diagram ini terdiri dari :

1. Simbol-simbol komponen

2. Schedule material

3.Komponen performance rating dan kurve pompa
4.Valve description
5.Identifikasi komponen

6. Tekanan, suhu, aliran, kecepatan, penurunan tekanan sistem

7.Ukuran pipa
8.Arah aliran
9.Identifikasi kompartemen dan bulkhead
10.Karakteristik dari instrumen
11.Karakteritik operasi dari tekanan, suhu,ketinggian dan kontrol aliran, dll

Kualitas dan kejelasan diagram pipa sangat penting karena gambar diagram memberikan informasi bermacam-macam fungsi selama perencanaan, pembangunan dan operasional kapal dan membrikan pengertian awal bagaimana sistem tersebut berjalan dan menerangkan hubungan dengan sistem lainnya. Hubungan fungsi harus sama-sama ditonjolkan. Gambar perencanaan sistem pipa biasanya dibuat hanya untuk satu sistem atau sistem yang berhubungan pada satu gambar untuk menyederhanakan penggambaran. Sistem instalasi perpipaan di kapal dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok layanan diatas kapal, antara lain :

1.Layanan Permesinan; yang termasuk disini adalah sistem- sistem yang akan melayani kebutuhan dari permesinan dikapal (main engine dan auxilliary engine) seperti sistem start, sistem bahan bakar, sistem pelumasan dan sistem pendingin.

2.Layanan penumpang & crew; adalah sistem yang akan melayani kebutuhan bagi seluruh penumpang dan crew darikapal dalam hal untuk kebutuhan air tawar dan sistem sanitary/drainage.

3.Layanan keamanan; adalah sistem instalasi yang akan menjamin keselamatan kapal selama pelayaran meliputi : sistem bilga dan sistem pemadam kebakaran.

4.Layanan keperluan kapal; adalah sistem instalasi yang akan menyuplai kebutuhan untuk menjamin stabilitas dan keperluan kapal meliputi sistem ballast dan sistem pipa cargo (untuk kapal tanker).

B. PERSYARATAN UMUM INSTALASI PIPA DI KAPAL

Suatu system instalasi perpipaan yang terdiri dari peralatan-peralatan yang digunakan pada suatu system di kapal, klasifikasi umumnya memberikan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi

sebagai berikut :

1. Sambungan-sambungan pipa berupa sambungan flens harus digunakan untuk sambungan pipa yang dapat dilepas. Ikatan ulir hanya dapat dipergunakan untuk diameter luar sampai dengan 2 inchi.

2. Ekspansi dari system perpipaan yang disebabkan kenaikan suhu atau perubahan bentuk lambung, harus diimbangi sedapat mungkin dengan lengkungan-lengkungan pipa, pipa kompensator ekspansi, sambungan-sambungan yang menggunakan penahan packing dan cara yang sejenis.

3. Pipa yang harus melalui sekat-sekat, atau dinding- dinding, harus dibuat secara kedap air atau kedap minyak. Lobang-lobang baut untuk sekrup atau baut-baut pengikat tidak boleh terletak pada dinding-dinding tangki.

4. system pipa di sekitar papan penghubung, harus terletak sedemikian rupa agar dapat menghindari kemungkinan kerusakan pada instalasi listrik, apabila terjadi kebocoran pada pipa.

5. Pipa udara, duga, limpah maupun pipa yang berisikan zat cair yang berlainan tidak boleh melalui tangki-tangki air minum, air pengisi ketel dan minyak pelumas. Bilamana hal tersebut tidak dapat dihindarkan, pengaturan penembusan pipa-pipa tersebut pada tangki harus ditenbtukan bersama dengan pihak klasifikasi. Semua pipa yang melalui ruang muat/bak rantai harus dilindungi terhadap benturan dan kerusakan dengan diselubungi.

6. system pipa pengeringan dan ventilasi direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat mengkosongkan, mengalirkandan memberi ventilasi pada system tersebut. system pipa dimana ada cairannya dapat berkumpul dan mempengaruhi cara kerja mesin, harus dilengkapi dengan alat pengering khusus, seperti pipa uap dan pipa udara bertekanan.

7. semua jaringan pipa harus ditunjang pada beberapa tempat untuk mencegah pergeseran dan lenturan, jarak antara penunjang pipa ditentukan oleh diameter dan massa jenis media yang mengalir. Jika system jaringan pipa dilalui oleh fluida yang panas, maka penunjang pipa diusahakan sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi thermal ekspansion.

8. Sea chest pada lambung kapal harus diatur pada kedua sisi kapal dan dipasang serendah mungkin, dan dilengkapi dengan pipa-pipa uap atau pipa udara dengan diameter disesuaikan dengan besarnya sea chest dan paling kecil 30 mm, yang dapat ditutup dengan katup dan dipasang sampai diatas geladak sekat. Juga dilengkapi dengan saringan air laut untuk mencegah masuknya kotoran yang akan menyumbat saluran dari bottom valve. Pipa-pipa uap atau udara bertekanan berfungsi sebagai pelepas uap di sea chest dan membersihkan saringan kotak air laut (grating). Pipa uap atau pipa udara bertekanan tersebut harus dilengkapi dengan katup-katup yang melekat lasngsung pada sea chest. Umumnya pipa udara pembersih (blow off) sea chest bertekanan 2 – 3 kg/cm2.

9. Katup-katup lambung kapal harus mudah dicapai, katup- katup pemasukan dan pengeluaran air laut harus mudah dilayani dari pelat lantai. Kran-kran pada lambung kapal penmgaturannya harus sedemikian rupa, sehingga pemutarannya hanya dapat dibuka, ketika kran-kran tersebut dalam keadaan tertutup. Pada pemasanganhubungan-hubungan pipa dengan lambung dan katup-katup, dipasang sedemikian rupa sehingga tidak terjadi perembesan/air yang mengalir.

10. Lubang saluran pembuangan dan pembuangan saniter tidak boleh dipasang diatas garis muat kosong (empety load water line) di daerah tempat perluncuran sekoci penolong atau harus ada alat pencegah pembuangan air ke dalam sekoci penolong. Lokasi lubang harus diperhitungkan juga dalam pengaturan letak tangga kapal dan tangga pandu.

11. Pipa pembuangan yang keluar dari ruangan dibawah geladak lambung timbul dan dari bangunan atas dan rumah geladak yang tertutup kedap cuaca, harus dilengkapi dengan katup searah otomatis yang dapat dikunci dari tempat yang selalu dapat dikunci dari tempat yang selalu dapat dicapai diatas geladak lambung timbul. Alat penunjuk bahwa katup terbuka atau tertutup harus disediakan pada tempat penguncian.

Dalam sistem perpipaan, komponen pendukung antara lain :

a. Sumber (source) yang berasal dari tangki

b. Pompa sebagai sumber tenaga untuk memindahkan/mengalirkan fluida

c. Pengaturan aliran (debit dan arah), tekanan, temperatur, viscositas dan lainnya dapat berupa : katup, fitting, heat exchanger dan lainnya.

d. Discharge (sink) dapat langsung ke overboard, tangki dan lainnya. Dan untuk pemasangannya/instalasinya maka penyangga pipa sangat perlu guna mencegah yang diakibatkan oleh :

-Berat pipa

-Pemuaian akibat suhu dan tekanan

-Beban inersia akibat getaran dan gerak kapal

-Beban inersia akibat getaran dan gerakan pada instalasi pipa.

A. JENIS PIPA

a. Jenis menurut proses pembuatannya

Menurut proses pembuatannya pipa terdiri dari :

-Pipa tanpa sambungan; pipa jenis ini dihasilkan dengan

proses pemutaran/roll

-Pipa dengan pengelasan; pipa jenis ini dihasilkan dari

baja yang dibentuk silinder kemudian dilas mendatar

tersambung oleh tekanan listrik busur pipa pengeluaran

b. Jenis menurut materialnya

Bahan/material yang biasa digunakan untuk instalasi pipa uap, air, minyak, dan lain-lain dikamar mesin tidak hanya diatur oleh pihak klasifikasi/rules tetapi juga berdasarkan aturan dan standard yang ada. Oleh karena itu tekanan kerja maksimum dan suhu patut dijadikan dasar dalam pemilihannya. Jenis pipa menurut material yang biasa digunakan terdiri dari :
material Temperature kerja Tekanan kerja
Besi tuang ( cast steel ) > 300 DN> 32 mm
Besi tuang modular ( composite cast iron ) <300 PB x DN> 2500

Atau DN> 250
Campuran tembaga <225 PB x DN> 2500

- Pipa baja; pipa jenis ini banyak digunakan untukinstalasi yang dialiri oleh fluida air dan minyak.

-Pipa tembaga; pipa jenis ini digunakan untuk pipayang berdiameter kecil. Pipa tembaga umumnya mudah

dibengkokkan dan tahan terhadap karat.

-Pipakuningan; pipa jenis ini digunakan pada instalasi atau alat penukar panas (kalor) dan lain-lain.

-Pipa Plastik; pipa jenis ini mengandung bahan Vynil Chlorida dan biasanya untuk instalasi yangdialiri oleh fluida air bertekanan rendah. Pembagian kelompok kelas pipa menurut rules dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Dalam bidang perkapalan untuk pipa baja biasanya berupa baja campuran yang disebut baja carbon dikenal beberapa jenis sesuai dengan fungsinya atau fluida yang dialirkan yaitu :

- Pipa baja carbon untuk instalasi umum yang dikenal dengan istilah SGP

- Pipa baja carbon untuk instalasi bertekanan yang dikenal dengan istilah STGP

.- Pipa baja carbon untuk instalasi bertekanan tinggi yang dikenal dengan istilah STP

- Pipa baja carbon untuk instalasi bersuhu tinggi yang dikenal dengan istilah STPT

- Pipa baja carbon dengan pengelasan las busur listrik yang dikenal dengan istilah STPY Diameter luar suatu pipa sama ukurannya dengan diameter nominal. Sedangkan tebal dari pipa, untuk pipa baja carbon yang digunakan untuk instalasi umum (SGP) hanya memiliki 1 ketebalan untuk tiap diameter nominal, tetapi untuk pipa yang lainnya masing-masing memiliki beberapa menurut nomor schedule (SCH). Mengenai pipa tembaga, pipa tembaga tanpa kelim dengan tingkat tahan korosi yang bagus, penghantar panas yang baik dan memiliki kemampuan kerja yang baik adalah yang umum digunakan. Salah satu jenisnya adalah pipa tembaga Phosphorous- dioxided tanpa kelim dan bentuk tabung (C1221T) yang digunakan untuk alat pemindah kalor (Heat Exchanger) dan pipa tembaga tanpa kelim TCUT yang digunakan untuk instalasi pipa control. Material pipa lainnya seperti tembaga campuran (copper alloy), seperti Zinc dengan bahan dasar aluminium- brass (istilah pabriknya albrac atau Yorcalbro, kualitaskeduanya sama) dan pipa nickel dengan bahan utama nickel tembaga. Kedua material tersebut memiliki kemampuan kerja yang bagus dan tahan korosi khususnya nickel mempunyai kualitas yang sangat bagus pada kondisi kerja dengan suhu dan tekanan tinggi. Pipa aluminium-brass dan cuppronickel utamanya digunakan untuk instalasi air laut sistem pendingin. Pipa plastik secara umum dibuat dari bahan polyvinyl chloride (PVC) yang biasa digunakan untuk instalasi sanitary pada deck akomodasi. Beberapa pengelompokan material pipa dan komponen lain instalasi dapat dilihat pada tabel berikut (lihat tabel 11.2 GL hal. 11-4)

B. PEMILIHAN UKURAN PIPA

Ukuran diameter dalam sebuah pipa ditentukan berdasarkan :

- Jenis fluida yang mengalir di dalam pipa.

- Jumlah volume fluida yang akan dipindahkan.

- Kecepatan aliran dari fluida yang akan dipindahkan, dimana perlu juga memperhatikan adanya tekanan akibat gesekan.

- Harga pipa, dimana semakin berat pipa harganya makin mahal. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa ;

- makin besar penampang pipa makin tinggi harganya – makin kecil penampang pipa, makin banyak pipa yang

dibutuhkan, makin banyak pula tempat yang dibutuhkan, tetapi hal ini memberikan keuntungan karena pada penginstalasian pipa mudah diselipkan di tempat- tempat yang tidak terpakai

- makin kecil kec. Aliran fluida dalam pipa, makin kecil tahanannya. Dan dapat memberikan aliran yang laminer Besarnya diameter dari pipa .

SAMBUNGAN PIPA

Dalam suatu instalasi pipa, banyak ditemukan sambungan- sambungan, baik sambungan antara pipa dengan pipa maupun sambungan pipa dengan peralatan/komponen yang diperlukan seperti katup (valve), alat instrumentasi, nozel (nozzle) peralatan ataupun sambungan untuk merubah arah aliran. Sistem instalasi diatas kapal harus mampu mempertahankan terhadap getaran dan kelenturan. Sehingga sambungan yang memiliki daya tahan yang tinggilah yang dipersyaratkan. Beberapa type sambungan tidak memiliki kekuatan dan daya tahan untuk digunakan pada lingkungan diatas kapal untuk waktu yang lama tanpa mengalami kerusakan/kebocoran. Beberapa sambungan yang sangat bagus meliputi : bolted flens, buttwelded, socket weld, brazed socket, reinforced branch connection, threaded, union, coupling, mechanically attached fitting dan bounded socket untuk bahan plastik dan bahan komposit. Pemilihan jenis

sambungan yang akan digunakan pada sistem pipa didasarkan pada beberapa faktor meliputi :

- Tekanan

- Suhu

- Harga

- Keselamatan/keamanan

- Kondisi lingkungan sekitar

- Ukuran pipa

- Bahan pipa

- Kemudahan dalam pemeriksaaan

- Jaminan kualitas

- Ketersediaan komponen tersebut dipasar dan kecocokan pada ujung pipa

- Tingkat kemahiran dari instaler

- Batasan yang diberikan oleh badan regulasi, pihak klasifikasi dan persyaratan pemilik kapal sendiri.

Sebagian besar sistem menggunakan beberapa jenis sambungan yang berbeda. Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :

• Pengelasan (Welded) ; jenis penyambungan dengan las dipengaruhi oleh material pipa yang akan disambung dan penggunaannya, misalnya pengelasan untuk bahan stainless steel menggunakan las busur gas wolfram, dan untuk pipa baja carbon digunakan las metal. Pada instalasi bersuhu dan bertekanan tinggi seperti pada instalasi uap utama pada kapal turbin, instalasi tanpa flens adalah lazim digunakan tetapi saat ini instalasi tanpa flens selalu digunakan pada instalasi tekanan rendah dengan maksud untuk mendapatkan instalasi tanpa flens yang layak atau pantas. Sambungan yang umum digunakan untuk instalasi tanpa flens antara lain :

a. Sambungan Buttwelding (fig. 1.4); buttwelding joint adalah salah satu metode yang digunakan pada sambungan tanpa flens. Bagian yang disambung dari pipa yaitu pada masing-masing ujungnya dilas sebagai ganti dari flens. Tapi metode ini sama sekali tidak dipakai/diterapkan karena dapat merusak pipa galvanis, instalasi pipa yang dilapisi. Kemiringan bagian pipa yang akan dilas dapat dilihat pada gambar dibawah ini ;

b. Sleeve Joint (sambungan sleeve); sambungan sleeve dapat dilihat pada gambar 1.5, cara ini digunakan pada bagian dimana flens yang digunakan adalah bentuk konvensional. Ketebalan sleeve T bervariasi seperti berikut; setara dengan SGP, SCH#40,SCH#80, dan lain lain sesuai dengan ketebalan pipa . SCH#80 padanan ketebalan [menyangkut] lengan baju biasanya digunakan dalam rangka memperkecil macam lengan baju

c. Coupling Joint

Ada banyak macam sambungan coupling, kebanyakan kekedapan terhadap fluida dengan mengencangkan suatpacking karet elastis dengan suatu “nut” dan di sana adalah beberapa tindakan balasan melawan terhadap pipa [yang] jatuh

D. Union Joint sambungan union sebagian besar digunakan untuk ukuran pipa yang kecil. Ada dua jenis sambungan jenis ini sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 1.6 dan gambar 1.7. Salah satu dari jenis ini, untuk menjamin kekencangan sambungan dengan memasukkan packing antara badan sambungan dan ujungnya ( gambar 1.6). Sedangkan jenis yang lain untuk menjamin kekencangan tanpa menggunakan packings antara badan sambungan dan ujungnya yang berhubungan berbentuk kerucut dengan sudut masing-masing 37 o atau 90 derajat ( gambar 1,7). [satu/ orang] yang terdahulu biasanya digunakan untuk 10 kg/cm2 dan di atas penilaian/beban maksimum. Bahan sambungan Union, baja digunakan untuk pipa baja dan campuran logam tembaga untuk pengikatan ke pipa, pengelasan dibuat untuk pipa baja, tembaga dibuat untuk pipa tembaga. Material sambungan union ditetapkan di (dalam) JIS

Rabu, 06 Oktober 2010

Perawatan dan Perbaikan Kompresor Tegak

III. Teori Kompresor Tegak
Teori umum kompresor :
Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor uadara biasanya menghisap udara dari atmosfer. Namun ada pula yang menghisap udara atau gas bertekanan tinggi dari tekanan atmosfer. Dalam hal ini kompresor bekerja sebagai penguat atau booster. Sebaliknya ada pula kompresor yang menghisap gas yang bertekanan lebih rendah dari pada tekanan atmosfer. Dalam hal ini kompresor disebut pompa vakum.
Kompresor tegak merupakan salah satu jenis kompesor torak. Dikatakan kompresor tegak karena memiliki susunan silinder yang tegak. Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya dibuat sedemikian rupa hingga gerakan putar dari penggerak mula diubah menjadi gerak bolak-balik. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak. Gerakan torak ini akan menghisap udara ke dalam silinder dan memampatkannya. Adapun badan utama dari kompresor secara garis besar terdiri dari perangkat pemampat dan perangkat penggerak. Bagian-bagian utama dari perangkat pemampat antara lain:
a. Silinder dan kepala silinder
Silinder merupakan bejana kedap udara dimana torak bekerja bolak-balik untuk menghisap dan memampatkan udara. Silinder harus cukup kuat untuk menahan tekanan yang ada. Tutup silinder atau kepala silinder terbagi menjadi dua ruangan satu sebagai sisi isap dan yang lain sebagai sisi keluar. Pada kompresor kerja ganda terdapat tutup atas silinder dan tutup bawah silinder. Sebagai mana silinder tutup silinder harus cukup kuat untuk menahan tekanan. Biasanya dibuat dari besi cor dan dinding luarnya diberi sirip-sirip pemancar panas atau selubung air pendingin.
b. Torak dan cincin torak
Torak harus cukup tebal untuk menahan tekanan dan terbuat dari bahan yang cukup kuat. Untuk mengurangi gaya inersia dan getaran yang timbul oleh getaran bolak-balik, torak harus dirancang seringan mungkin. Bentuknya juga harus sesuai untuk dapat mengatasi pengaruh pemuaian karena pemanasan pada langkah kompresi. Cincin torak dipasang pada alur-alur di keliling torak dan berfungsi mencegah kebocoran antara permukaan torak dengan silinder. Jumlah cincin torak bervariasi tergantung pada perbedaan tekanan antara sisi atas dan sisi bawah torak. Tetapi biasanya pemakaian dua sampai empat buah cincin dapat dipandang cukup untuk kompresor dengan tekanan kurang dari 0,98 MPa. Dalam kompresor kerja tunggal dengan silinder tegak, juga dipergunakan cincin penyapu minyak yang dipasang pada alur paling bawah dari alur cincin yang lain. Cincin ini tidak dimaksud untuk mencegah kebocoran udara tapi untuk menyeka minyak yang terpercik pada dinding dalam silinder.
c. Katup
Katup isap dan katup keluar yang dipergunakan pada kompresor dapat membuka dan menutup sendiri sebagai akibat dari perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dan bagian luar silinder. Katup-katup ini membuka dan menutup untuk setiap langkah bolak-balik dari torak. Karena itu frekuensi kerjanya adalah yang paling tinggi diantara bagian-bagian lain dari kompresor. Katup keluar selalu bekerja dalam kondisi yanng sangat berat karena harus melakukan udara denngan temperatur tinggi dan sering macet karena karbid yang terbentuk dari minyak yang terbawa oleh aliran udara. Jadi katup ini merupakan bagian yang memerlukan perhatian khusus. Katup keluar memiliki konstruksi yang agak berbeda dimana bagian atas dan bagian bawahnya terbalik. Selain itu baut katup dipasang dari atas dan dikencangkan. Katup kanal mempunyai lubang laluan udara berbentuk segi empat. Kebocoran dicegah oleh plat katup yang berbentuk alur. Pada sisi belakang katup plat terdapat pegas segi empat yanng dilengkungkan menjadi busur. Katup kanal dibatasi geraknya oleh penahan.
d. Poros engkol dan batang penggerak
Poros engkol merupakan bagian-bagian penting untuk merubah gerak putar menjadi gerak bolak-balik. Poros engkol ditumpu oleh bantalan utama. Batang penggerak dipasang pada pen engkol yang letaknya eksentrik terhadap sumbu putar. Pada titik yang berseberangan dengan pen engkol ini terhadap sumbu putar, terdapat pengimbang untuk mengurangi getaran pada waktu poros engkol berputar. Pada ujung poros engkol terdapat kopling untuk mneruskan daya dari penggerak mula. Jika kompresor digerakkan melalui sabuk V maka ujung poros engkol dipasang sebuah pulley V yang berfungsi sebagai roda gaya. Poros engkol biasanya terbuat dari baja tempa karena memerlukan kekuatan yang besar dan ketahanan yang cukup terhadap keausan. Batang penggerak biasanya terbuat dari baja tempa juga. Sebagai bantalan dipakai logam putih atau bantalan bola. Bantalan pada ujung yang kecil agak berbeda bebannya dari bantalan biasa. Bantalan ini menerima beban tumbukan yang besar karena gerakan bolak-balik dan tekanan gas yang berubah-ubah setiap putaran. Dengan demikian cara pelumasan dan bahan metal harus dipilih secara seksama. Biasanya untuk bantalan ini dipergunakan paduan tembaga.
e. Kotak engkol
Kotak engkol merupakan komponen penting pada kompresor dan harus menopang bantalan utama poros engkol dengan kokoh. Bantalan utama tersebut harus menahan gaya inersia dari masa yang bergerak bolak-balik serta gaya pada torak. Dengan demikian kotak engkol harus memiliki kekuatan yang tinggi dan deformasi yang sekecil mungkin. Kotak engkol yang berfungsi sebagai penampung minyak, kebocoran harus dicegah. Dengan demikian harus dipai konstruksi yang kokoh, tertutup penuh, dan terbuat dari besi cor.





f. Alat pengatur kapasitas
Laju volume yang dihasilkan kompresor harus dapat disesuaikan dengan jumlah udara yang diperlukan. Jika kompresor dibiarkan berjalan sedangkan udara yang dihasilkan tidak dipakai maka tekanan akan naik melebihi batas yang berbahaya. Karena itu kompresor harus dilengkapi dengan alat yang disebut dengan pembebas beban atau unloader. Alat ini dapat mengatur laju volume udara yang diisap sesuai dengan laju aliran keluar yang dibutuhkan. Pembebas beban dapat digolongkan menurut azas kerjanya yaitu pembebas beban katup isap, pembebas beban celah katup, pembebas beban trotel isap, dan pembebas beban dengan pemutus otomatis. Untuk kompresor torak jenis pembebas beban katup isap dan pembebas beban dengan pemutus otomatis banyak dipakai saat ini.
g. Pelumasan
Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-bagian yang sering meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal-metal bantalan batang penggerak dan bantalan utama. Tujuan utama pelumasan adalah untuk mencegah keausan, merapatkan cincin torak dan packing, mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek, dan mencegah pengkaratan. Pada kompresor kerja tunggal yang biasanya dipergunakan sebagai kompresor berukuran kecil, pelumasan kotak engkol dan silinder disatukan. Sebaliknya kompresor kerja ganda yang biasanya dibuat untuk ukuran sedang dan besar dimana silinder dipisah dari rangka oleh packing tekan maka harus dilumasi secara terpisah. Dalam hal ini pelumasan untuk silinder disebut pelumasan dalam dan pelumasan untuk rangkanya disebut pelumasan luar. Pelumasan dalam maupun luar dapat dilakukan dengan cara pelumasan percik atau dengan pelumasan pompa pelumas jenis roda gigi.
h. Peralatan pembantu
Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor dilengkapi dengan beberapa peralatan pembantu. Peralatan pembantu yang penting antara lain sebagai berikut:
(1). Saringan udara
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin torak akan cepat aus dan bahkan dapat sampai terbakar. Karena itu kompresor harus dilengkapi dengan saringan udara yang dipasang pada sisi isapnya.


(2). Katup pengaman
Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompresor. Katup ini harus membuka dan membuang udara keluar jika tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal maksimum dari kompresor. Pengeluaran udara harus berhenti secara tepat jika tekanan sudah kembali sangat dekat dengan tekanan normal maksimum.
(3). Tangki udara
Tangki uadara dipakai untuk emnyiimpan udara tekan agar apabila ada kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar. Dalam kompresor torak dimana udara dikeluarkan secara fluktuasi, tangki udara akan memperhalus aliran. Selain itu, udara yang disimpan dalam tangki udara akan mengalami pendinginan pelan-pelan dan uap air yang mengembun dapat terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-waktu dibuang. Denngan demikian udara yang disalurkan ke pemakai selain sudah dingin juga tidak terlalu lembab.
(4). Peralatan pengaman yang lain
Kompresor juga memiliki peralatan pengaman yang lain sebagai berikut untuk menghindari kecelakaan.
~ Alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara, dan rele tekanan minyak
~ Alat penunjuk temperatur dan rele termal (untuk temperatur udara keluar, temperatur udara masuk, temperatur air pendingin, temperatur minyak, dan temperatur bantalan.
~ Rele aliran air, untuk mendeteksi aliran yang berkurang atau terhenti.

IV. Peralatan yang Digunakan

 Pada saat pembongkaran
a. Kunci pas satu set
b. Kunci ring satu set
c. Kunci L satu set
d. Palu lunak dan keras
e. Obeng
 Pada saat packing
a. Kertas atau karet packing
b. Gunting
c. Cutter
d. Lem
e. Amplas
 Pada saat pengukuran
a. Jangka sorong
b. Penggaris


V. Langkah Kerja Praktikum
1. Tahap Pembongkaran
a. Melepas penutup atas kompresor beserta katup atur.
b. Melepas pulley dan cakram pengikatnya.
c. Melepas penutup bawah
d. Melepas lingkaran bagian belakang kompresor yang menutup gear belakang.
e. Melepas 4 baut pada crank shaft untuk mengambil piston.
f. Melepas piston dari silindernya.
g. Membongkar piston dari pin dan connecting rod.
2. Tahap pengukuran dan packing
a. Mengukur dimensi kompresor dari pandangan atas dan samping.
b. Mengukur dimensi crank shaft.
c. Mengukur dimensi piston dan connecting rod.
d. Mengukur sisi-sisi penutup atas dan katup atur.
e. Mengukur diameter pulley.
3. Tahap pemasangan kembali.
a. Pasang piston dengan pin dan connecting rod.
b. Memasukkan kembali piston ke silinder dan memasangnya pada crank shat.
c. Memasang lingkaran belakang kompresor.
d. Memasang penutup bawah.
e. Memasang pulley dan cakram pengikatnya.
f. Memasang penutup atas kompresor dan katup aturnya.
4. Tindakan tambahan.
a. Membersihkan dengan cara mengamplas bagian dalam kompresor dan bagian luarnya.
b. Mamasang shield antara katup atur dan penutup atas kompresor.

Sabtu, 11 September 2010

klasifikasi pompa

Pengertian Pompa
Pompa adalah jenis mesin fluida yang digunakan untuk memindahkan fluida melalui pipa dari satu tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, pompa mengubah energi gerak poros untuk menggerakkan sudu-sudu menjadi energi tekanan pada fluida.

Klasifikasi Pompa
Menurut prinsip perubahan bentuk energi yang terjadi, pompa dibedakan menjadi :
1. Positive Displacement Pump
Disebut juga dengan pompa aksi positif. Energi mekanik dari putaran poros pompa dirubah menjadi energi tekanan untuk memompakan fluida. Pada pompa jenis ini dihasilkan head yang tinggi tetapi kapasitas yang dihasilkan rendah. Yang termasuk jenis pompa ini adalah :

a. Pompa rotari
Sebagai ganti pelewatan cairan pompa sentrifugal, pompa rotari akan merangkap cairan, mendorongnya melalui rumah pompa yang tertutup. Hampir sama dengan piston pompa torak akan tetapi tidak seperti pompa torak (piston), pompa rotari mengeluarkan cairan dengan aliran yang lancar (smooth).

Macam-macam pompa rotari :
• Pompa roda gigi luar
Pompa ini merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana. Apabila gerigi roda gigi berpisah pada sisi hisap, cairan akan mengisi ruangan yang ada diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan keluar apabila giginya bersatu lagi
• Pompa roda gigi dalam
Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang berpasangan dengan roda gigi kecil dengan penggigian luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang berbentuk bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke sisi hisap pompa.
• Pompa cuping (lobe pump)
Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya dan mempunyai 2 rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping atau lebih pada masing-masing rotor. Putaran rotor tadi diserempakkan oleh roda gigi luarnya.

• Pompa sekrup (screw pump)
Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di dalam rumah pompa yang diam. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam sebuah stator atau lapisan heliks dalam (internal helix stator). Pompa 2 sekrup atau 3 sekrup masing-masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas (idler).

• Pompa baling geser (vane Pump)
Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang terjebak diantara 2 baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang pompa.
b. Pompa Torak (Piston)
Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas selama pergerakan piston sepanjang langkahnya. Volume cairan yang dipindahkan selama 1 langkah piston akan sama dengan perkalian luas piston dengan panjang langkah.
Macam-macam pompa torak :
• Menurut cara kerja
• Pompa torak kerja tunggal

• Pompa torak kerja ganda
o Pompa torak silinder tunggal
o Pompa torak silinder ganda

2. Dynamic Pump / Sentrifugal Pump
Merupakan suatu pompa yang memiliki elemen utama sebuah motor dengan sudu impeler berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh impeler yang menaikkan kecepatan fluida maupun tekanannya dan melemparkan keluar volut. Prosesnya yaitu :
- Antara sudu impeller dan fluida
Energi mekanis alat penggerak diubah menjadi energi kinetik fluida
- Pada Volut
Fluida diarahkan kepipa tekan (buang), sebagian energi kinetik fluida diubah menjadi energi tekan.
Yang tergolong jenis pompa ini adalah :

a. Pompa radial.
Fluida diisap pompa melalui sisi isap adalah akibat berputarnya impeler yang menghasilkan tekanan vakum pada sisi isap. Selanjutnya fluida yang telah terisap terlempar keluar impeler akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh casing (rumah pompa) sebelum dibuang kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi yang terjadi, yaitu : energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu impeler, kemudian sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida.

Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah menjadi energi tekan. Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam arah aksial dan keluar pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran yang medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal banyak digunakan untuk kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa-pompa rumah tangga.

b. Pompa Aksial (Propeller)
Berputarnya impeler akan menghisap fluida yang dipompa dan menekannya kesisi tekan dalam arah aksial karena tolakan impeler. Pompa aksial biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head rendah dengan kapasitas aliran yang besar. Dalam aplikasinya pompa aksial banyak digunakan untuk keperluan pengairan.

c. Pompa Mixed Flow (Aliran campur)
Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini sebagian adalah disebabkan oleh gaya sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan impeler. Aliran buangnya sebagian radial dan sebagian lagi aksial, inilah sebabnya jenis pompa ini disebut pompa aliran campur.

Jumat, 10 September 2010

fisika dan pengeboran mnyak bumi

MINYAK bumi tidak ditemukan di suatu kolam besar di dalam goa bawah tanah seperti yang ditunjukkan di beberapa film. Minyak bumi ditemukan dalam lapisan batuan bersedimen. Batuan ini terbentuk dari butiran pasir yang mengeras dan memiliki semacam pori-pori yang sangat kecil. Kebanyakan lapisan ini ditemukan pada kedalaman satu sampai enam mil di bawah tanah.
Kadang-kadang minyak bumi akan menyembur keluar saat dilakukan pengeboran. Akan tetapi, hal ini sangat berbahaya dan minyak akan terbuang percuma, bahkan menimbulkan polusi. Oleh karena itu, dilakukan usaha pencegahan supaya minyak tidak menyembur keluar pada saat pengeboran berlangsung.
Setelah sumur minyak dibor sampai kedalaman tertentu untuk mencari cadangan minyak, pengeboran untuk sementara dihentikan untuk memeriksa apakah sudah mencapai lapisan yang mengandung minyak. Lalu, bagaimanakah cara mengetahui apakah lapisan itu mengandung minyak bumi? Para ahli kemudian menyadari fisika dapat membantu menjawab pertanyaan ini!
Kebanyakan batuan tidak dapat menghantarkan listrik. Tetapi, di beberapa tempat terdapat air yang meresap dalam pori-pori yang sangat kecil yang terdapat dalam lapisan batuan. Kadang air yang mengandung garam meresap masuk ke dalam lapisan batuan berpori-pori ini. Air yang mengandung garam dapat menghantarkan listrik dengan baik. Oleh karena itu, batuan berpori yang mengandung air garam dapat menghantarkan listrik dengan baik.
Batuan dengan kerapatan tinggi tidak dapat menyimpan air di dalamnya sehingga kemampuan menghantar listrik atau konduktivitasnya rendah. Batuan yang berpori-pori jika mengandung minyak bumi atau gas alam di dalamnya akan memiliki konduktivitas yang rendah juga, karena hidrokarbon tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik.
Konduktivitas lapisan batuan inilah yang kemudian diukur untuk mengetahui bahan apa yang terkandung dalam lapisan batuan sewaktu melakukan pengeboran. Metode ini disebut "electrical logging" yang dikembangkan pertama kali oleh Conrad dan Marcel Schlumberger pada tahun 1920-an.
Bagaimana prinsip kerja metode ini secara sederhana akan dibahas sebagai berikut. Di permukaan tanah dialirkan arus listrik searah yang besarnya konstan menuju elektroda A yang dimasukkan ke dalam sumur minyak. Sebuah elektroda B yang dihubungkan dengan voltmeter ditempatkan pada jarak tertentu dari elektroda A. Perhatikan gambar
Voltmeter yang terhubung pada elektroda B digunakan untuk mengukur potensial di titik tersebut. Potensial di titik ini berbanding lurus dengan besar arus listrik yang melalui elektroda A. Potensial ini berbanding terbalik dengan konduktivitas lapisan batuan di tempat itu dan jarak antara kedua elektroda.
Dengan mengukur potensial dan diketahuinya besar arus listrik yang dialirkan pada elektroda A serta jarak antara kedua elektroda, maka besarnya konduktivas lapisan tersebut dapat diketahui. Biasanya yang dipergunakan adalah nilai resistivitas atau kemampuan menghambat arus listrik, yaitu kebalikan dari nilai konduktivitasnya.
Nilai resistivitas yang diperoleh kemudian digambarkan dalam grafik dalam arah mendatar, sedangkan arah vertikal menunjukkan kedalaman lapisan. Grafik ini disebut electric log dan dari sini dapat diperkirakan kedalaman lapisan yang diduga mengandung minyak atau gas. Lapisan yang mengandung minyak atau gas yang terletak di antara dua lapisan yang mengandung air garam akan terlihat memiliki resistivitas yang jauh lebih tinggi.
Saat ini metode untuk mengetahui keberadaan minyak dalam tanah telah jauh berkembang. Salah satunya adalah dengan menggunakan prinsip bahwa gelombang suara merambat dengan kecepatan yang berbeda saat melalui lapisan tertentu. Para ahli kemudian menggunakan sonar untuk mengetahui apa yang ada dalam lapisan tanah.
Metode lain adalah dengan prinsip bahwa radiasi bahan radioaktif lebih mudah menembus lapisan batuan yang mengandung bahan tertentu. Dengan memasukkan bahan radioaktif ke dalam sumur minyak dan mengukur radiasi yang dipancarkannya dapat diperkirakan apa yang terkandung dalam lapisan batuan itu.
Berbagai metode pengukuran ini biasanya dipakai secara bersama-sama dan hasilnya digunakan untuk memperkirakan apa yang terkandung dalam lapisan batuan di lokasi pengeboran.

pipa air

Pipa Air

Sekarang ini ada beberapa pilihan pipa yang umumnya digunakan untuk rumah baru Anda. Secara keseluruhan, bisa di bagi ke dalam dua kategori: plastik atau logam. Kemungkinan besar Anda akan menggunakan kedua-duanya sebab mereka mempunyai keuntungan-keuntungan tersendiri.
Pipa tembaga adalah salah satu pilihan yang banyak dikenal pada umumnya dan merupakan kualitas yang terbaik. Sebenarnya, mayoritas rumah sekarang ini dibangun dengan menggunakan pipa air tembaga. Pipa tembaga dijual pada pipe market / penjual pipa dengan pilihan kaku atau fleksibel, dan ini juga dinilai dengan ketebalannya. Pilihan pipa tembaga fleksibel lebih disukai oleh banyak pengguna karena dapat lebih mudah diatur dan bisa disusun lebih banyak dibanding dengan pipa tembaga kaku.
Tips memberishkan pipa ( tips dari industri pipa) :

1.Bersihkan permukaan bidang dan berhati-hati jangan sentuh permukaan yang sudah dibersihkan.

2.Lapisi permukaan dengan cairan penyambung. Ini dapat meningkatkan bagian-bagian lain menjadi basah dan membantu patri untuk mengalirkan ke dalam koneksi-koneksi dan sambungan-sambungan hal ini dilakukan pada industri pipa.

3.Panaskan sambungan sampai cukup panas untuk melelehkan patri.

4.Sentuhkan patrian dengan strip patri ke sambungan (gambar B) dan biarkan itu mengalir.

Pilihan lain pipa material cth pipa hdpe adalah tabung plastik yang dipanggil CPVC. Perbedaan antara CPVC dan tembaga adalah CPVC bersatu bersama dengan cara di rekatkan dan tembaga disatukan dengan cara dipatri/dipanaskan bersama. CPVC jauh lebih gampang pemakaiannya, jika ada kebocoran atau jika anda harus menambahkan sesuatu, dapat dipotong oleh pemilik rumah, memasang sambungan seperti T, hanya dengan mengelem dan disambung terus. Jika menggunakan sistem tembaga lebih lemah, pipa-pipa harus dikeringkan dan pipa harus dipanaskan dan dipatri, dimana lebih berbahaya belilah pipa pada penjual pipa / pipe market agar terjamin.

Ada juga pipa air PVC / Pipa Pe yang bagus untuk berbagai pemakaian. PVC sangat mudah dilarutkan sesuai ukuran yang diinginkan dan penyambungan standar. Pada dasarnya plastik dilelehkan dengan bahan pelarut plastik untuk penyambungan, dan anda akan mendapatkan rekatan yang sangat kuat, dan sambungan tahan air.

Untuk pilihan ketiga pemasangn pipa adalah pipa plastik fleksibel yang disebut pipa PE ( disilangkan, pipa “polyethylene”). Jika anda sedang mempertimbangkan menerapkan sistem pipa ledengmu sendiri, ini adalah pilihan cara terbaik. Ini merupakan satu jenis pemasangn pipa plastik / pipe industries transparan yang fleksibel dan dapat ditarik sampai kamar mandi tanpa mempunyai sambungan-sambungan di dalamnya. Bila anda gunakan pipa PEX / pipa hdpe Anda mempunyai pilihan untuk membeli klep penutup untuk masing-masing ruangan dan dapat ditempatkan pada satu tempat.

PEX adalah pipa kuat dan tahan lama untuk jangka panjang, tahan tekanan tinggi, tahan temperature tinggi yang telah diuji ketahanannya dan diperkirakan untuk lebih dari 100 tahun. Dan tidak memerlukan tenaga kerja seperti pipa tembaga yang perlu di patri oleh pekerja. PEX merupakan pemecahan dalam pemasangan pipa ledeng /pipe industries yang sangat terkenal karena kemudahan dalam pemasangan dan flesksibilitasnya dalam mengaplikasikannya ke beberapa fungsi yang berhubungan dengan pipa.

Di Kaltim Distribusi Elpiji akan Pakai Sistem Pipa

Penyaluran elpiji di Kalimantan Timur (Kaltim) rencananya mengunakan sistem pemipaan, untuk mengatasi masalah penyaluran dan kelangkaan elpiji karena distribusi elpiji saat ini masih menggunakan tabung.

"Penyaluran elpiji akan diubah menggunakan pipa-pipa yang dihubungkan ke tiap-tiap rumah konsumen," kata Kepala Bagian Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkot Balikpapan Mulya Dharma di Balikpapan, Jumat.

"Dalam merealisasikan hal itu, satu tim dari Badan Pengelola Minyak Dan Gas (BP Migas) Pusat telah diturunkan sejak sepekan lalu. Tim itu bertujuan menyurvei kondisi wilayah Kaltim sebelum rencana tersebut direalisasikan," ujarnya.

Penyaluran gas melalui pipa ke rumah warga atau disebut pemipaan gas rumah tangga, direncanakan dilakukan di empat kota di Kaltim yakni Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Tarakan.

Namun Mulya belum menyebutkan kapan rencana tersebut dilaksanakan, pasalnya untuk merealisasikan membutuhkan kajian mendalam di antaranya dari segi keamanan.

"Penyaluran gas dengan pipaisasi bukan yang pertama dilakukan di Indonesia, karena di beberapa perumahan mewah di kota besar sudah menerapkannya. Setelah tim yang pertama itu selesai melakukan survei, maka sejumlah tim lain akan kembali diturunkan untuk terus menindaklanjuti rencana tersebut," tandasnya.

uji bahan (impact test)

Beberapa peralatan pada otomotif dan transmisi serta bagian-bagian pada kereta api, akan mengalami suatu beban kejutan dalam operasinya. Maka dari itu ketahanan suatu material terhadap beban mendadak, serta faktor-faktor yang mempengaruhi sifat material tersebut perlu diketahui dan diperhatikan. Pengujian ini berguna untuk melihat efek-efek yang ditimbulkan oleh adanya takikan, bentuk takikan, temperatur, dan faktor-faktor lainnya. Impact test bisa diartikan sebagai suatu tes yang mengukur kemampuan suatu bahan dalam menerima beban tumbuk yang diukur dengan besarnya energi .
Besarnya energi impact (joule) dapat dilihat pada skala mesin penguji. Sedangkan besarya energi impact dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
Eo = W.ho……………………………………………………………………(1.1)
E1 = W.h1……………………………………………………………………(1.2)
∆E = Eo - E1
= W (ho- h1)……………………………………………………………..(1.3)
dari gambar 5.2 didapatkan ho = ℓ - ℓcos α
= ℓ (1 - cos α)………………....………(1.4)
h1 = ℓ - ℓcos β
= ℓ (1 - cos β)…………………...…….(1.5)
dengan subtitusi persamaan 1.1 dan 1.5 pada 1.3 di dapatkan :
∆E = W ℓ( cos β - cos α )………………………………………………..…(1.6)
dimana Eo = Energi awal (J)
E1 = Energi akhir (J)
W = Berat bandul (N)
ho = Ketinggian bandul sebelum dilepas (m)
h1 = Ketinggian bandul setelah dilepas (m)
ℓ = panjang lengan bandul (m)
α = sudut awal (o)
β = sudut akhir (o)
Untuk mengetahui kekuatan impact /impact strength (Is) maka energi impact tersebut harus dibagi dengan luas penampang efektif spesimen (A) sehingga :
Is = ∆E/A
= W ℓ( cos β - cos α )……………………………………………….…(1.7)
Pada suatu konstruksi, keberadaan takik atau nocth memegang peranan yang amat berpengaruh terhadap kekuatan impact. Adanya takikan pada kerja yang salah seperti diskotinuitas pada pengelasan, atau korosi lokal bisa bersifat sebagai pemusat tegangan (stress concentration). Adanya pusat tegangan ini dapat menyebabkan material brittle (getas), sehingga patah pada beban di bawah yield strength.
Ada tiga macam bentuk takikan pada pengujian impact yakni takikan V, U dan key hole


Fracture atau kepatahan pada suatu material dapat digolongkan sebagai brittle (getas) atau ductile (ulet). Suatu material yang mengalami kepatahan tanpa mengalami deformasi plastis dikatakan patah secara brittle. Sedangkan apabila kepatahan didahului dengan suatu deformasi plastis dikatakan mengalami ductile Fracture. Material yang mengalami brittle Fracture hanya mampu menahan energi yang kecil saja sebelum mengalami kepatahan. Perbedaan permukaan kedua jenis patahan

Metode Pengujian Impact
Metode pengujian impact dibedakan menjadi 2 yaitu Metode Charpy dan Metode Izod
a) Metode Charpy
Pada metode sebagaimana , spesimen diletakkan mendatar dan kedua ujung spesimen ditumpu pada suatu landasan. Letak takikan (notch) tepat ditengah dengan arah pemukulan dari belakang takikan. Biasanya metode ini digunakan di Amerika dan banyak negara yang lain termasuk Indonesia.

b) Metode izod
Pada metode ini , spesimen dijepit pada salah satu ujungnya dan diletakkan tegak. Arah pemukulan dari depan takikan. Biasanya metode ini digunakan di Negara Inggris.

intalasi pipa air panas

Instalasi pipa air panas perlu dibuat khusus. Inilah material dan cara pemasangan yang tepat agar Anda tak terancam bencana.
Pada musim penghujan, Anda mungkin ingin mandi air hangat. Temperatur air yang hangat kuku menjadikan mandi di musim dingin itu nikmat. Badan tak akan menggigil ketika air mengguyur sekujur tubuh.
Kita mengenal banyak cara menyediakan air hangat untuk mandi. Cara konvensional: rebus air hingga mendidih, tuang air panas itu ke dalam bak mandi dan campur dengan air dingin hingga cukup hangat. Pada rumah modern, cara ini mulai ditinggalkan karena tidak praktis.
Solusi lain: pasang pemanas air atau water heater pada instalasi air bersih di rumah, anda bisa memilih distributor water heater seperti pemanas air wika / wika water heater atau wika distributor. Sistem pemanas air / water heater wika instruments ini mempercepat upaya penyediaan air hangat untuk mandi atau mencuci sekaligus. Jika ingin memperoleh air hangat untuk mandi atau mencuci, Anda pun cukup membuka keran. Air hangat langsung mengucur. Cara pemanas air wika ini lebih cepat dan praktis, bukan?
Jika Anda ingin menginstalasi air panas untuk rumah tinggal dengan wika instruments atau wika water heater, ada beberapa kiat yang perlu diperhatikan. Biasanya, distributor water heater yang menjual alat pemanas air ini berikut pemasangannya seperti wika distributor atau wika water heater. Namun Anda dapat mengawasinya dan memilih alat atau pipa yang terbaik. *
KIAT MEMASANG
Sebaiknya instalasi air panas dipasang bersamaan waktu dengan memasang instalasi air bersih atau saat pembangunan rumah. Berikut 5 kiat agar mendapatkan hasil terbaik:
1. Tentukan titik keran air panas. Penentuan titik ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya air panas dibutuhkan di kamar mandi, dapur, dan wastafel. Setelah itu, tentukan pula lokasi alat pemanas air. Tahap ini penting untuk menghitung kebutuhan pipa instalasi air dan menentukan jalur instalasinya. Untuk menekan biaya, tentukan jalur/jarak terpendek antara titik keran dengan mesin pemanas air.
2. Tentukan model alat pemanas. Memilih alat pemanas sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Jika hanya untuk keperluan mandi dan wastafel, cukup pilih tangki yang berkapasitas 10liter. Alat ini dapat dipasang di dalam kamar mandi, sehingga menekan kebutuhan pipa. Kapasitas tangki lebih besar (>30liter) dibutuhkan jika titik keran air panas lebih banyak. Alat ini sebaiknya ditempatkan di luar ruangan. Terlebih jika Anda memilih pemanas gas.
3. Memilih material pipa instalasi. Temperatur air yang tinggi berpotensi merusak beberapa jenis material. Untuk air panas, sebaiknya gunakan material yang tahan panas dan tekanan tinggi. Untuk panas sedang dapat menggunakan pipa PVC. "Ini pun mesti dipilih pipa PVC yang tebal dan kuat. Tapi sayaenggak jamin pipa bakal kuat selamanya," kata Jamilon, seorang mandor, yang sering menginstalasi air panas. Menurutnya, yang paling baik adalah menggunakan pipa tembaga khusus instalasi air panas. Pipa tembaga merupakan material yang paling populer diaplikasikan sebagai pipa instalasi air panas. Selain tembaga, masih ada material besi yang lebih tebal dan kuat. Namun, kata Sutono Hartanto, general manager PT Bojong Wesplast, besi memiliki kelemahan juga. "Besi tidak fleksibel. Sambungannya rentan bocor. Bagian dalamnya juga bisa berkarat, sehingga air kotor dan bau," ujarnya. Ia mengusulkan sebagai penggantinya bisa digunakan pipa jenis XLPE/PEX.
4. Menghubungkan pemanas dengan instalasi pipa. Setelah pemanas terpasang pada dinding, hubungkan lubang input/output pemanas ke intalasi air. Hubungkan lubang input ke pipa instalasi pensuplai, sedangkan lubang output (buangan air panas) ke pipa instalasi air panas. Gunakan pipa fleksibel agar lebih praktis dan mudah. Sebaiknya pasang stop keran di antara antara kedua pipa fleksibel dengan kedua instalasi air.
Instalasi pipa air panas perlu dibuat khusus. Inilah material dan cara pemasangan yang tepat agar Anda tak terancam bencana.
Pada musim penghujan, Anda mungkin ingin mandi air hangat. Temperatur air yang hangat kuku menjadikan mandi di musim dingin itu nikmat. Badan tak akan menggigil ketika air mengguyur sekujur tubuh.
Kita mengenal banyak cara menyediakan air hangat untuk mandi. Cara konvensional: rebus air hingga mendidih, tuang air panas itu ke dalam bak mandi dan campur dengan air dingin hingga cukup hangat. Pada rumah modern, cara ini mulai ditinggalkan karena tidak praktis.
Solusi lain: pasang pemanas air atau water heater pada instalasi air bersih di rumah, anda bisa memilih distributor water heater seperti pemanas air wika / wika water heater atau wika distributor. Sistem pemanas air / water heater wika instruments ini mempercepat upaya penyediaan air hangat untuk mandi atau mencuci sekaligus. Jika ingin memperoleh air hangat untuk mandi atau mencuci, Anda pun cukup membuka keran. Air hangat langsung mengucur. Cara pemanas air wika ini lebih cepat dan praktis, bukan?
Jika Anda ingin menginstalasi air panas untuk rumah tinggal dengan wika instruments atau wika water heater, ada beberapa kiat yang perlu diperhatikan. Biasanya, distributor water heater yang menjual alat pemanas air ini berikut pemasangannya seperti wika distributor atau wika water heater. Namun Anda dapat mengawasinya dan memilih alat atau pipa yang terbaik. *
KIAT MEMASANG
Sebaiknya instalasi air panas dipasang bersamaan waktu dengan memasang instalasi air bersih atau saat pembangunan rumah. Berikut 5 kiat agar mendapatkan hasil terbaik:
1. Tentukan titik keran air panas. Penentuan titik ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya air panas dibutuhkan di kamar mandi, dapur, dan wastafel. Setelah itu, tentukan pula lokasi alat pemanas air. Tahap ini penting untuk menghitung kebutuhan pipa instalasi air dan menentukan jalur instalasinya. Untuk menekan biaya, tentukan jalur/jarak terpendek antara titik keran dengan mesin pemanas air.
2. Tentukan model alat pemanas. Memilih alat pemanas sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Jika hanya untuk keperluan mandi dan wastafel, cukup pilih tangki yang berkapasitas 10liter. Alat ini dapat dipasang di dalam kamar mandi, sehingga menekan kebutuhan pipa. Kapasitas tangki lebih besar (>30liter) dibutuhkan jika titik keran air panas lebih banyak. Alat ini sebaiknya ditempatkan di luar ruangan. Terlebih jika Anda memilih pemanas gas.
3. Memilih material pipa instalasi. Temperatur air yang tinggi berpotensi merusak beberapa jenis material. Untuk air panas, sebaiknya gunakan material yang tahan panas dan tekanan tinggi. Untuk panas sedang dapat menggunakan pipa PVC. "Ini pun mesti dipilih pipa PVC yang tebal dan kuat. Tapi sayaenggak jamin pipa bakal kuat selamanya," kata Jamilon, seorang mandor, yang sering menginstalasi air panas. Menurutnya, yang paling baik adalah menggunakan pipa tembaga khusus instalasi air panas. Pipa tembaga merupakan material yang paling populer diaplikasikan sebagai pipa instalasi air panas. Selain tembaga, masih ada material besi yang lebih tebal dan kuat. Namun, kata Sutono Hartanto, general manager PT Bojong Wesplast, besi memiliki kelemahan juga. "Besi tidak fleksibel. Sambungannya rentan bocor. Bagian dalamnya juga bisa berkarat, sehingga air kotor dan bau," ujarnya. Ia mengusulkan sebagai penggantinya bisa digunakan pipa jenis XLPE/PEX.
4. Menghubungkan pemanas dengan instalasi pipa. Setelah pemanas terpasang pada dinding, hubungkan lubang input/output pemanas ke intalasi air. Hubungkan lubang input ke pipa instalasi pensuplai, sedangkan lubang output (buangan air panas) ke pipa instalasi air panas. Gunakan pipa fleksibel agar lebih praktis dan mudah. Sebaiknya pasang stop keran di antara antara kedua pipa fleksibel dengan kedua instalasi air.

desain sistem pipa kapal

Kriteria Desain Sistem Pipa
Dalam mendesain sistem pipa pada struktur bangunan lat dan kapal, maka hal terpenting yang harus diperhatikan adalah tentang beberapa parameter – parameter tertentu . Parameter / kriteria ini harus diperhatikan . Karena sistem perpipaan ini mempunyai faktor yang sangat penting dari sederatan proses dari operasi pengeboran minyak di lepas pantai. Dengan berpedoman pada parameter tersebu maka akan diharapkan sistem keamaanan / safety dari operasi sistem bangunan laut dan kapal itu akan sangat bergantung sekali pada susunan pipa dan beberapa peralatan lain.
Kita tahu bahwa operasi dari bangunan lepas pantai ini sangat bergantung pada kerja dari mesin utama dan kerja drai mesin bantu, efisiensi dari mesin ini akan berkurang fungsinya apabila tidak dilengkapi dengan sistem perpipaan . sistem perpipaan ini berguna untuk membawa tenaga dalam bentuk uap air keketel uap . Selain itu fungsi dari pipa ini adalah untuk memindahkan hasil kerja dari pompa – pompa ke tempat – tempat yang memerlukan baik dalam bentuk pengisapan atau pengeluaran . kriteria – kriteria yangharus dipenuhi dalam pendesainan sebuah sistem pipa pada struktur bangunan laut dan kapal adalah
1. Pembagian Golongan pipa
2. Bahan dari pipa.
3. Katup dan peralatan ( Flens )
4. Pressure Drop
5. Perhitungan tebal pipa.
Pembagian Golongan pipa
Dalam masalah perencanaan dan juga tentang konstruksi sistem pipa pada struktur bangunan laut dan kapal .Maka penggolongan jenis pipa yang digunakan dalam design pipa adalah dapat dibagi menjadi 2 golongan , Yaitu ;
1. Golongan 1
Yang termasuk dalam dalam pipa golongan 1 adalah semua jenis pipa yang memiliki tekanan dan temperatur yang bermacam – macam , tergantung pada kerjanya , yaitu :
Uap air dan udara diatas 150 psi atau diatas 370 F.
Air diatas 150 psi atau diatas 200 F.
Minyak diatas 150 psi atau diatas 150 F.
Serta gas dan cairan yang beracun pada semua tekanan dan temperatur.
2. Golongan II
Yang termasuk dalam golongan 2 adalah semua jenis pipa , dengan tekanan kerja dan temperatur di bawah tekanan kerja dan temperatur yang dicantumkan dalam golongan I
Bahan Pipa
Dalam pemilihan bahan yang paling cocok untuk sistem pipa, yang harus diperhatikan adalah tentang ;
* Kekuatan / Strength
* Tahanan Pipa terhadap Korosi.
Bahan yang biasanya dipakai dalam design pipa adalah ;
1. Seamless drawn steel pipe / pipa baja tanpa sambungan
Dengan ciri – cirinya sebagai berikut ;
Dipakai untuk pipa tekan pada sistem bahan bakar
Injeksi bahan bakar dari motor pembakaran dalam
Terbuat dari bahan baja atau dari kuningan
2. Lap welded / electric resistance welded stell pipe
Dengan ciri – cirinya sebagai berikut :
Dipakai pada tekanan kerja  350 psi dan suhu  450 F
Bahan daripipa terbuat dari timah hitam yang biasanya pipa jenis ini di gunkan untuk saluran suply air laut dan saluran pipa sistem bilga
Semua pipa – pipa bahan bakar dan pipa lainnya yang melalui tangki minyak harus dibuat dari baja tempa dan besi tempa.
Katup dan peralatan ( Flens )
Katup dan peralatan kerja dari pipa ini biasanya terebuat dari bahan – bahan baja tempa, besi tuang, campuran setengah baja ( semi Steel ) . Namun yang harus diperhatikan dari dalam pemilihan bahannnya adalah tentang batas – batas dari tekanan dan temperatur.
Flens yang digunakan pada sistem pipa , ada bermacam – macam. Selain itu juga harus mempertimbangkan tentang bahan yang akan digunakan , yaitu :
• Untuk pipa baja dengan diameter nominal lebih besar dari 2 inchi harus dimuaikan ke dalam flens baja atau dapat di sekrup kedalam flens kemudian di las
• Untuk pipa baja dengan diameter nominal lebih dari 2 inchi , harus dimuaikan ke dalam flens baja
• Flens dari besi tuang dapat digunakan dengan sistem sambungan yang di sekrup dan hanya boleh di pakai didalam sistem dimana penggunaanya tidak dilarang
• Untuk pipa yang tidak terbuat dari baja / besi harus di patri , tetapi diameter harus lebih kecil atau sama dengan 2 inchi dapat di sekrup
Pressure Drop
Ukuran dari sebuah saluran pipa biasanya berdasarkan pada keseimbangan antara pressure drop di satu pihak dan biaya serta berat di pihak lain.. Pressure drop dalam sebuah pipa adalah fungsi dari kecepatan berat jenis dan kekentalan / viscositas dari cairan dan panjang serta diameter pipa.
Pressure drop yang dipasang , disamping sebagai fungsi yang disebut diatas tadi , juga berfungsi sebagai sifat aliran / arus termasuk jumlah dan jari – jari serta tingkat turbulensi. Didalam penggunaanya dilaut , dimana saluran pipa biasanya pendek , bagian terbesar dari jumlah pressure drop dalam sebuah sistem akan terjadi didalam saluran keran .
Perhitungan tebal dari Pipa.
Ketebalan dari pipa pada struktur bangunan laut dan kapal , itu tergantung pada cara kerja dari sistem tersebut . Biasanya pipa tersebut dibuat menurut ukuran standart , sehingga apabila jika terjadi penyimpangan dari ukuran standart , akan menambah biaya extra. Semua jenis pipa , harus direncanakan , tidak hanya untuk menahan tekanan kerja bagian dalam , tetapi juga untuk melindungi terhadap kerusakan – kerusakan dari luar karena letak dari pipa ini adalah dari dalam struktur bangunan laut dan dari kapal itu sendiri.
Sebagai petunjuk di dalam menentukan ketebalan pipa, Maka harus memenuhi syarat – syarat dari American Bureau Of Shipping menyatakan; ”Tekanan kerja maximum dan tebal minimum harus dihitung dengan persamaan berikut, dimana perlu juga diperhatikan tentang terjadinya pengurangan ketebalan pipa pada radius luar dari pipa”.
Ukuran – ukuran dari pipa ini harus mengacu pada aturan dari American Standart Association . Didalam keadaan yang khusus , ukuran – ukuran dan ketebalan – ketebalan yang di peroleh , Tetapi sebaiknya ukuran – ukuran standart harus selalu dipergunakan dalam pertimbangan ekonomis dan juga kecepatan didalam pengiriman.
jangan lupa koment