Kamis, 16 Oktober 2014

Mekanika Teknik

Carilah Reaksi Perletakan dengan Cara Grafis dan Analitis untuk gambar dibawah ini kemudian hitung dan gambar Bidang D (lintang), N (normal), dan M (moment).
Soal No. 1 UAS Mektek I
PENYELESAIAN
Mencari Reaksi Secara Analitis:
ΣMB = 0
  • RA x 9.5m – P1 x Sin 45° x 8m – P2 x 5m – q x 1½m – q x ½m = 0
  • 9.5RA – 3.6t x ½√2 x 8m – 2.6t x 5m – 1.6t x 1½m – 1.6t x ½m = 0
  • 9.5RA – 3.6t x ½√2 x 8m – 2.6t x 5m – 1.6t x 1½m – 1.6t x ½m = 0
  • 9.5 RA– 20.36 – 15 – 2.4 – 0.8 = 0
  • 9.5 RA– 38.56 = 0
  • 9.5 RA = 38.56
  • RA = 38.56/9.5   => RA = 4.059 ton
ΣMA = 0
  • –RB x 9.5m + P1 x Sin 45° x 1½m – P2 x 3½m – Q x 8½ = 0
  • –9.5RB + 3.6t x ½√2 x 1½m + 2.6t x 3½m – 1.6t x 4m x 8½m = 0
  • –9.5RB + 3.6t x ½√2 x 1½m + 2.6t x 3½m + 1.6t x 4m x 8½m = 0
  • –9.5RB + 3.818 + 9.1 + 54.4 = 0
  • –9.5 RB = –67.318
  • RB =  = 7.086 ton
ΣKV = 0
  • RA +  RB – P1 x Cos 45°– P2 – q x 4m = 0
  • 4.059 ton  + 7.086 ton  – 3.6 ton x ½√2– 2.6 ton – 1.6ton x 4m = 0
  • 11.145 ton – 2.545 – 2.6 ton – 6.4 ton = 0
  • 11.145 ton – 11.545 = -0.4 ≈ 0
Bidang D
Titik A
  • DA = RA = 4.059 ton
Titik C
  • DCkiri = RA = 4.059 ton
  • DCkanan = RA – P1 x Sin 45°
    = 4.059 – 3.6 x ½√2
    = 4.059 – 2.545 = 1.514 ton
Titik D
  • DDkiri = RA – P1 x Sin 45°
    = 1.514 ton
  • DDkanan = RA – P1 x Sin 45°– P2
    = 1.514 – 2.6 = -1.086 ton
Titik E
  • DEkiri = RA – P1 x Sin 45°– P2
    = -1.086 ton
  • DEkanan = RA – P1 x Sin 45°– P2 – (q x 0 m)
    = -1.086 ton
Titik B
    • DBkiri = RA – P1 x Sin 45°– P2 – (q x 0 m)
      = -1.086 ton
    • DBkanan = RA – P1 x Sin 45°– P2 – (q x 3 m) + RB
      = -1.086 ton – (1.6 x 3m) + 7.086
= -1.086 ton – 4.8 ton + 7.086 ton = 1.2 ton
Titik F
    • DFkanan = [RA – P1 x Sin 45°– P2 – (q x 3 m) + RB]– (q x 1 m)
      = 1.2 ton – 1.6 ton
= -0.4 ≈ 0
Bidang D
Titik A
MA = 0
Titik C
MC = RA x 1½m
= 4.059 ton x 1½m = 6.088 tm
Titik D
MD = RA x 3½m – P1 x Cos 45° x 2m
= 4.059 ton x 3½m – 3.6 x ½√2 x 2m
= 14.206 – 5.090 = 9.116 tm
Titik E
ME = RA x 6½m – P1 x Cos 45° x 5m – P2 x 3m
= 4.059 ton x 6½m – 3.6 x ½√2 x 5m – 2.6 x 3m
= 26.383 – 12.726 – 7.8 = 5.857 tm
Titik G
MG = RA x (6½+ X) – P1 x Cos 45° x (5 + X) – P2 x (3 + X) – ½qX2
= 6½RA + XRA – 3.6 x ½√2 x (5 + X) – 2.6 x (3 + X) – ½ x 1.6 x X2
= 6½ x 4.059+ X x 4.059– 12.726 + 2.545X – 7.8 + 2.6X – 0.8X2
= 26.383+ 4.059X– 12.726 + 2.545X – 7.8 + 2.6X – 0.8X2
= 5.857+ 9.204X– 0.8X2
a = -0.8 ; b = 9.204 ; c = 5.857
X1 =  -0.604
X2 =  12.109 karena > 4 m maka X2 tidak dipakai.
= 5.857 + (9.204 x (-0.604)) – 0.8 (-0.6042)
= 5.857 – 5.559 – 0.292 ≈ 0
Titik B
MB = RA x 9½m – P1 x Cos 45° x 8m – P2 x 6m – (q x 3m x 1½)
= 4.059 x 9½m – 3.6 x ½√2 x 8m – 2.6 x 6m – (1.6 x 3m x 1½)
= 38.560 – 20.361 – 15.6 – 7.2
= -4.601
Gambar “kira-kira” sebagaimana dibawah ini:
Bidang D (lintang), N (normal), dan M (moment).

Mekanika Fluida ( Tekkim)

Fluida adalah zat yang dapat mengalami perubahan bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser walaupun relatif kecil. Gaya geser adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan dan jika dibagi dengan luas permukaan tersebut menjadi tegangan geser rata-rata pada permukaan itu.
Transportasi fluida dalam teknik kimia jauh lebih mudah daripada padatan. Karena itu ahli teknik kimia berupaya sedapat mungkin untuk dapat melakukan transportasi bahan dalam bentuk cairan, larutan atau suspensinya. Bila hal itu tidak mungkin barulah mereka melakukan pengangkutan bahan padat dalam bentuk padat. Walaupun begitu masih diusahakan cara tambahan untuk memudahkan pengangkutan, misalnya menghaluskan padatan lalu diangkut dengan aliran gas atau cairan seperti operasi fluidisasi.
Hidrodinamika yang menjadi dasar aliran fluida dalam Operasi Teknik Kimia, dibagi menjadi tiga pokok bahasan :
a.yang berhubungan dengan aliran fluida dalam saluran sehingga aliran terarah mengikuti bentuk saluran (internal flow), misalnya : pemompaan cairan, kompresi gas dan aliran fluida dalam kanal terbuka.
b.Yang membahas masalah aliran fluida lewat di sekitar benda padat (eksternal flow), misalnya : sedimentasi dan pemisahan dengan sentrifugasi dan pencampuran.
c.Masalah campuran dari kedua hal diatas, seperti fluidisasi dan aliran dua fase gas-cair.
Selama fluida bergerak, harus selalu ada gaya geser yang bekerja terhadap fluida. Hal ini dilakukan dengan penambahan energi dari luar. Tanpa penambahan energi dari luar, aliran fluida akan terhenti. Jumlah energi yang diperlukan untuk mempertahankan aliran ini dianggap sebagai energi yang hilang, karena tidak dapat diambil sebagai energi yang bermanfaat. Dalam aliran fluida di dalam saluran, energi yang hilang disebut Head loss.
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi aliran fluida adalah yang menyangkut dengan sifat fisik dari fluida yang dapat didefinisikan pada :
a. tekanan
b. temperatur
c. densitas
d. viskositas
Transformasi dalam sistem perpipaan yang kompleks akan mengikuti hukum kekekalan energi.
Viskositas Fluida
Fluida adalah benda yang dapat mengalami perubahan bentuk secara terus menerus karena gaya gesek yang bekerja terhadapnya. Sifat yang erat hubungannya dengan definisi ini adalah viskositas. Harga viskositas fluida mungkin dipengaruhi oleh besar dan lama aksi gaya yang bekerja terhadapnya.
Viskositas fluida juga dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur.
Densitas Fluida
Disamping viskositas, sifat fluida yang penting lainnya adalah densitas (masa persatuan volume). Seperti viskositas, karakteristik gas dan cairan dalam sifat densitas ini bebeda satu dengan lainnya. Densitas gas sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperaturnya, karena itu gas juga disebut fluida termampatkan (compressible fluid). Hubungan antara densitas dengan tekanan dan temperatur gas banyak dibahas dalam bidang termodinamika, misalnya Hukum Gas Ideal dan persamaan Van Der Waals.
Densitas cairan sedikit sekali dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur, karena itu cairan disebut juga fluida tak termampatkan (incompressible fluid). Bedasarkan sifat kemampatan ini, aliran fluida dibagi menjadi dua, yaitu aliran fluida termampatkan dan tak termampatkan. Seringkali bila perubahan temperatur dan tekanan relatif kecil, permasalahan aliran gas diselesaikan dengan cara untuk fluida tak termampatkan.
Neraca Massa
Fluida dinamik adalah fluida bergerak. Umunya fluida bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dengan suatu alat mekanik seperti pompa atau blower, oleh perbedaan gravitasi, atau dengan tekanan, dan mengalir melalui sistem perpipaan atau alat proses.
Neraca Energi mekanik keseluruhan
Suatu tipe neraca energi sangat berguna bagi fluida mengalir dan didapatkan neraca energi total dengan perlakuan seperti energi mekanis. Para insinyur teknik sering berhadapan dengan jenis energi ini yang disebut energi mekanis, yang meliputi kerja energi kinetik, energi potensial dan kerja aliran sebagai bagian dari entalpy. Energi mekanik adalah bentuk lain dari kerja atau suatu bentuk energi yang secara langsung dapat dirubah menjadi kerja. Pertimbangan lain pada persamaan neraca energi (2.8), panas dan internal energi, tidak dapat dirubah secara sederhanamenjadi kerja karena Hukum II termodinamika dan efisiensi konversinya, yang tergantung pada temperatur. Pembahasan energi mekanis tidak terbatas dan dapat dikonversi dengan hampir sempurna menjadi kerja. Energi yang dikonversi menjadi panas atau energi dalam merupakan kerja yang hilang atau kehilangan energi mekanik yang disebabkan tekanan gesekan aliran.
Energi Hilang Gesekan
Tidak seperti bentuk-bentuk lainnya yang sangat diperhatikan di titik awal dan akhir suatu sistem, energi hilang gesekan terjadi disepanjang aliran. Energi ini terjadi dari perubahan energi mekanik menjadi energi panas yang tidak dapat diubah kembali menjadi bentuk energi asalnya atau energi lain.
Energi hilang gesekan dapat terjadi antar elemen fluida dan antara fluida dengan dinding sepanjang saluran. Energi hilang gesekan disebut ‘skin friction” atau “frictional resistance”. Peranan gesekan antar elemen dan gesekan antara elemen dengan dinding tergantung pada pola aliran. Pada laju alir relatif rendah, gesekan antar elemen (viscous section) sangat berperan. Bila laju alir meningkat, adanya arus gejolak (eddy current) menambah besarnya energi hilang gesekan. Gesekan antara elemen fluida dan dinding pun sangat berperan pada laju alir tinggi.
Bila aliran mengalami pemisahan elemen-elemen, maka energi hilang gesekan bertambah besar. Hal ini terjadi misalnya pada belokan, penyempitan maupun pelebaran, kran, sambungan, adanya padatan yang menghalangi aliran dan sebagainya.
Besarnya energi hilang gesekan merupakan jumlah dari kedua hal diatas :
F = Ffr + Flr(2.13)
Dengan Ffr dan Flr masing masing menyatakan energi hilang gesekan karena separation of boundary layers.
Besarnya frictional resistance tergantung pada laju alir (energi kinetik), sifat fluida dan sifat permukaan dinding, panjang dan diameter saluran.
Pompa
Daya dan kerja yang dibutuhkan
Energi mekanik yang diberikan Ws dalam J/kg yang diberikan ke fluida sering digambarkan sebagai Head pompa dalam m dari fluida yang dipompakan dimana ;
-WS = H.g(2.19)
Banyak faktor yang menentukan efisiensi aktual dan karakteristik unjuk kerja pompa. Unjuk kerja suatu pompa digambarkan oleh kurva yang disebut kurva karakteristik , biasanya menggunakan fluida air. Head (H) yang dihasilkan akan sama untuk setiap cairan yang memiliki viskositas sama.
Pada kebanyakan pompa, kecepatan umumnya bervariasi. Kurva karakteristik untuk pompa sentrifugal tahap tunggal yang bekerja pada kecepatan konstan, kebanyakan laju pompa berbasis pada head dan kapasitas pada titik efisiensi puncak. Efisiensi mencapai puncak pada laju alir kurang lebih 50 galon/menit, sementara bila harga laju alir meningkat head yang dihasilkan akan menurun.
Sistem perpipaan
Sudden Enlargment
Suatu sudden enlargment pada daerah alir fluida membesar tiba-tiba sehingga kecepatannya menurun. Saat fluida memasuki pipa besar, suatu pancaran terbentuk disaat fluida terpisah dari dinding tabung kecil. Karena tidak ada dinding pipa yang mengendalikan pancaran fluida yang dihasilkan dari pipa kecil, maka pancaran itu akan berekspansi sehingga mengisi seluruh permukaan. Sebagian kecil fluida terpisah dari pancarannya dan bersirkulasi diantara dinding dan pancaran. Pengaruh pusaran dan expansi fluida sesuai dengan tiga perubahan pada profil kecepatan . Ada
Sudden Contraction
Suatu pengecilan tiba-tiba sering juga disebut reduksi. Fenomena aliran pada kasus kontraksi sangat berbeda dari pada ekspansi. Profil kecepatan adalah profil fluida yang mengalir pada bagian yang besar. Kontraksi menyebabkan fluida berakselerasi saat memasuki daerah yang lebih kecil.
Fitting dan Valve
Valve dan fitting dapat meningkatkan penurunan tekanan pada sistem perpipaan aliran fluida bila dibandingkan dengan pipa lurus tanpa valve dan fitting. Bahkan suatu sambungan ynag menggabungkan dua pipa yang panjang, mengganggu profil kecepatan pada aliran turbulen sehingga cukup untuk meningkatkan penurunan tekanan.
Ada dua prosedur standar untuk menentukan pressure loss dalam aliran turbulen dengan adanya fitting. Prosedur pertama ialah menggunakan tabel panjang ekivalen, cara kedua dengan menggunakan koofisien kehilangan (k) untuk setiap tipe fitting.
Alat Ukur Fluida
Pengukuran fluida merupakan suatu aplikasi penting pada neraca energi. Dasarnya flow meter dirancang untuk menyebabkan penurunan tekanan yang dapat diukur dan dihubungkan dengan laju alir. Penurunan tekanan ini diakibatkan oleh perubahan energi kinetik, oleh gesekan dan lain-lain.
Manometer
karena kebanyakan fluid meter dapat menyebabkan perbedaan tekanan sepanjang bagian pengukuran, suatu alat ukur sederhana dapat digunakan untuk menentukan perbedaan ini. Salah satu alat yang sederhana adalah manometer pipa U.
Pitot Tube
Tabung pitot digunakan untuk mengukur kecepatan lokal pada suatu titik tertentu dalam arus aliran dan bukan kecepatan rata-rata pada pipa. Salah satu tabung, yaitu tabung inpeact, memiliki bukaan yang sejajar terhadap arah aliran dan tabung statif memiliki bukaan paralel terhadap arah aliran.
Fluida mengalir kedalam bukaan, terjadilah tekanan dan kemudian menjadi tetap pada disebut titik stagnasi. Perbedaan pada tekanan stagnasi ini dan tekanan statis yang diukur dengan tabung statif menggambarkan kenaikan tekanan dengan deselarasi fluida. Manometer mengukur kenaikan kecil pada tekanan ini. Bila fluida non kompressible, kita dapat menuliskan persamaan Bernoulli antara kecepatan V adalah kecepatan sebelum fluida terdeselarasi dan kecepatan V2 adalah 0
Ventury Meter
Sebuah ventury meter selalu diletakkan pada perpipaan. Sebuah manometer atau peralatan lain dihubungkan terhadap 2 kran tekanan dan mengukur beda tekanan antara titik 1 dan titik 2. Kecepatan rata-rata pada titik 1 adalah V1 dan diameter d1, dan pada titik 2 kecepatan adalah V2 dan diameter d2. Penyempitan dari d1 ke d2 dan ekspansi balik dari d2 ke d1 berlangsung secara perlahan-lahan. Friction loss yang kecil selama kontraksi dan ekspansi dapat diabaikan.
Untuk menurunkan persamaan pada ventury meter, friksi diabaikan dan pipa diasumsikan horizontal. Asumsi aliran turbulen dan persamaan neraca energi mekanik antara titik 1 dan 2 untuk fluida incompressible
Orifice Meter
Pada instalasi-instalasi diproses plant penggunaan ventury meter memiliki beberapa kerugian. Ventury memerlukan ruangan yang luas dan juga mahal. Juga diameter throat yang tetap, sehingga laju alir berubah drastis maka pembacaan perbedaan tekanan menjadi tidak akurat. Ventury dapat diganti dengan suatu orifice meter walaupun menimbulkan head loss yang lebih besar.
Suatu plat yang memiliki lubang dengan diameter d0 diletakkan diantara dua plat pipa dengan diameter d1. Lubang pengukur tekanan pada titik 1 dan titik 2 akan mengukur P1 – P2. Arus fluida melewati plat orifice membentuk suatu vena kontrakta atau arus pancar bebas.

Operasi Teknik Kimia (Mekanika Fluida)

1.1 Mekanika Fluida

mekanika adalahilmu yang mempelajari gerak dan gaya. Sehingga mekanika Fluida adalah ilmu yang mempelajari gaya dan gerak fluida. apakah yang dimaksud dengan fluida itu sendiri? dalam kehidupan sehari-hari kita telah mengetahui sejumlah zat/benda yang digolongkan sebagai fluida, misalkan : udara,air,bensin,minyak pelumas,susu,dan lain-lain. sedangkan benda atau zat yang jelas-jelas tidak dapat digolongkan sebagai fluida misalnya : baja,berlian,karet,kertas,dan lain-lain, yang semuanya termasuk zat padat. selain itu juga terdapat benda yang wujudnya berada diantara fluida dan padatan misalnya :jelly,selai kacang,pasta gigi,dan lain-lain.

Gagasab tentang tegangan geser dapat digunkan untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan fluida. Dengan membandingkan tegangan tarik dengan tegangan tekan, kita dengan mudah dapat memahami apa yang dimaksud dengan tegangan geser.

1.2 Hukum-Hukum yang menjadi dasar Mekanika Fluida

Mekanika fluida didasarkan pada empat hukum dasar, yaitu :
A. Hukum kekekalan massa/prinsif konservasi massa
B. Hukum pertama termodinamika (Hukum kekekalan energi)
C. Hukum kedua termodinamika
D. Hukum Newton tentang gerak, F = ma

1.3 Zat Cair dan Gas

Menurut wujud fluida dikelompokan dalam dua kelompok yaitu cair dan gas. Pada tingkat molekul, keduanya memiliki sifat yang berbeda. Cairan memiliki molekul-molekul yang saling berdekatan satu dengan lainnya dan diikat oleh gaya tarik menarik yang cukup besar. Sedangkan pada gas, molekul-molekul relatif saling berjauhan jaraknya.

1.4 Sifat-Sifat Fisik Fluida

A. Densitas
Densitas,adalah massa persatuan volume
B. Specific Gravity
Definisi Specifik Gravity :
SG = Densitas per densitas air pada temperatur dan tekanan tertentu
C. Viskositas
kita mengenalnya viskositas dengan kekentalan zat cair. Arti khusus viskositas
itu sendiri apa sih? ukuran ketahanan suatu fluida untuk mengalir atau berubah
bentuk. Viskositas tidak dapat diamati apabila fluida dalam keadaan diam.
D. Viskositas Kinematis
Dalam banyak hal terkadang viskositas dinyatakan sebagai hubungan antara
Viskositas dibagi dengan densitas.
E. Tegangan Permukaan
Gaya-gaya yang timbul dipermukaan zat cair untuk mempertahankan bentuknya
apabila memperoleh gaya dari luar disebut dengan tegangan permukaan.
F. Tekanan
Tekanan suatu fluida didefinisikan sebagai gaya fluida yang bekerja pada arah
tegak-lurus pada suatu satuan luas permukaan.
G. Gaya,massa,dan berat.
Gaya adalah dorongan/pendorong yang dapat menyebabkan benda bergerak dari suatu
tempat ketempat yang lain. Massa adalah Ukuran jumlah suatu materi.
Berat adalah Gaya yang disebabkan oleh gaya gravitasi.

Rabu, 15 Oktober 2014

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KAPASITAS AC RUANG



Banyak dari kita sering mengabaikan luas ruangan dengan tingkat kebutuhan AC. Karena kita pikir tempatnya kecil, maka cukup hanya 1/2PK, atau sebaliknya, karena tempatnya besar, maka kita kasih 2PK. Kita pikir sudah lebih berhemat membeli satu AC dari pada 2AC Jangan sampai AC yang Anda beli terlalu besar alias pemborosan atau terlalu kecil alias kurang dingin. Ada rumus sederhana yang bisa kita manfaatkan.

Rumusnya:
(L x W x H x I x E) / 60 = kebutuhan BTU
L  =  Panjang Ruang (dalam feet)
WLebar Ruang (dalam feet)
I   =  Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain).

           Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
H  =  Tinggi Ruang (dalam feet)
E  =  Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur;

           Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.
1 Meter =  3,28 Feet

Kapasitas AC berdasarkan PK:
AC ½ PK    =  ±  5.000 BTU/h
AC ¾ PK    =  ±  7.000 BTU/h
AC 1 PK     =  ±  9.000 BTU/h
AC 1½ PK  =  ±12.000 BTU/h
AC 2 PK     =  ±18.000 BTU/h

Contoh Perhitungan:
Ruang berukuran 5m x 5m atau (16 kaki x 16 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) berinsulasi (berhimpit dg ruangan lain), dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (16 x 16 x 10 x 10 x 17) / 60 = 7.253 BTU alias cukup dengan AC ¾ PK.

Menghitung Kebutuhan Cat

Caranya sebagai berikut
Sebelumnya kita harus mengetahui dulu stock yang ada dipasaran
1 kaleng Cat berisi 2,5 liter, ada juga yang 5 liter.
1 Pail (= ember) Cat berisi 20 liter
Perhitungan
Standard pemakaian cat (10 – 12) m2/liter, tiap pelapisan.
(Kebutuhan Cat = Luas Dinding / luas 1 liter)
Misalnya ruangan dengan ukuran 3m x 4m. dengan tinggi dinding 3m.(belum termasuk pengurangan luasan pintu dan jendela)
Kebutuhan Cat adalah
= (2 x (3m + 4m)) x 3m / (12 m2/liter)
= 14 m x 3m / (12 m2/liter)
= 42 m2 / (12 m2/liter)
= 3.5 liter
Artinya kebutuhan Cat untuk ruangan 3m x 4m.
untuk 1x pelapisan butuh 3,5 liter
untuk 2x pelapisan butuh 7 liter atau 3 kaleng cat @ 2,5 liter
catatan
- Pelarutan atau pengeceran dengan menambahkan air bersih 5%-25% dari jumlah cat. Aduk hingga rata sebelum digunakan.
-Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang sempurna, dibutuhkan minimum 2x pelapisan.
Bagaimana jika dalam satuan Kg….?
Bila anda membeli cat dalam satuan kg
Rumus diatas dikalikan koeffisien 1.4
untuk 1 x pelapisan butuh 3,5 liter x 1.4 = 4.9 kg
untuk 2 x pelapisan butuh 7 liter x 1.4 = 9.8 kg

Minggu, 18 Agustus 2013

Kriteria Design Piping Di Area Pump

Pump, atau Pompa, secara umum mempunyai dua nozle utama, yaitu Suction dan Discharge. Dalam proses perencanaan piping system di area pompa ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, baik secara general maupun secara lebih khusus tergantung “service fluida” nya.
Secara umum yang perlu diperhatikan, tidak terbatas dengan daftar ini saja, yaitu:
  1. Suction Piping haruslah diusahakan sependek mungkin dengan jumlah fitting yang minimum.
  2. Pipe Support yang pertama pada pipa diusahakan pada pondasi pompa, sehingga mencegah terjadinya perbedaan penurunan permukaan tanah yang umum terjadi. Jadi, diusahakan pondasi pipe support integral dengan pondasi pompa, dengan kata lain support pertama haruslah sedekat mungkin ke nozzle pompa.
  3. Hindari “overhead loops” di piping jika mungkin, jika tak terhindarkan,pasang Vent di High Point.
  4. Untuk pompa dengan nozzle yang berada di samping, maka Suction yang vertical sangat dianjurkan
  5. Jika space tidak mencukupi pemasangan 3 kali diameter pipa requirement, pasang Vertical vane di center of LR 90 Elbow. Hal ini harus di check oleh Mechanical Engineer atau Process Engineer dan juga Vendor
  6. Elbow 90 Deg harus dipasang antara Valve dan pompa, seperti gambar dibawah.
  7. Perlu atau tidaknya Drain Valve sangat tergantung jenis fluida yang mengalir.
  8. Temporary Strainer ditempatkan pada posisi yang lebih disukai, seperti pada gambar dibawah. Alternative, bisa ditempatkan di Valve Downstream Flange dengan strainer mengarah ke Pump atau pada pump nozzle dengan strainer mengarah menjauhi pump. Check ke Process Engineer atau Mechanical Engineer jika ingin memasang Strainer di Nozzle.
  9. Check clearance of strainer projecting terhadap Elbow 90 Deg.
  10. Gunakan Concentric Reducer di Suction yang vertical jika disetujui oleh Process atau Mechanical Engineer. Jika tidak, gunakan exccentric bottom flat reducer.
  11. Jika Valve terletak dekat ke Pump, maka gunakan Flat Type Temporary Strainer yang bisa diselipkan di Flanged joint Downstream end of Valve.
  12. Gambar 1 sampai 5, adalah untuk End or Side Suction Pumps, sedangkan gambar 5 adalah untuk Side Suction Pumps only.
  13. Semua Discharge Line mesti dilengkapi dengan Check Valve. Jika ada kemungkinan terjadinya Hydraulic Shock pada system, maka digunakan Valve type “Non-Slamming Type Check Valve”, dan loading support mesti di check.
  14. Semua Valves disekitar pump mesti mudah di akses untuk “Hand Operation” tanpa menggunakan “Chain or Extend into operational passageways”.
  15. Temporary Strainer type “Bath Tub” mesti dipertimbangkan penggunaanya jika kemungkinan akan sulit untuk di “re-alignment” dengan Nozzle pompa.
  16. Valve di Discharge line mesti dipasang sedekat mungkin dengan Nozzle.
  17. harus disediakan daerah bebas diatas “Caisson PUmp” untuk kemudahan penarikan kabel dan pompa.
  18. Unutk pompa jenis reciprocating, gunakan pipe support type Clamp, jangan type Welded demi menghindari terjadinya “Fatique Fracture” pada support weld. Design mesti sedemikian sehingga pistons dapat dikeluarkan tanpa menggangu system piping

SLUG FLOW



Dalam beberapa hari kedepan, akan saya tuliskan beberapa sub bab dalam buku saya yang akan diterbitkan dalam waktu dekat ini, Agustus ini sih insya allah, sekedar gambaran beberapa bagian isinya. Dimulai dengan tulisan tentang Slug Flow.
=========
Slug Flow adalah suatu kondisi dimana didalam suatu pipa mengalir dua jenis aliran secara bersamaan. Hal ini bisa terjadi pada aliran dua phase, dimana didalam pipa, pada setengah bagian bawah berisi fluida cair yang bisa saja air dan minyak, sedangkan dibagian atas berisi fluida gas yang bias saja merupakan campuran gas alam dengan udara.
Akibat dari adanya dua fase dalam pipa maka akan menimbulkan bermacam aliran sebagai berikut:
  • Bubbly Flow: yaitu adanya gas didalam fluida cair yang mengalir didalam pipa.
  • Plug Flow: yaitu gas tadi cukup besar untuk membentuk plug yang masuk didalam aliran fluida tadi.
  • Stratified Flow: yaitu gas mengalir diatas fluida cair tapi dengan kecepatan yang lebih tinggi.
  • Slug Flow: yaitu Fluida yang mengalir sedemikian cepat yang kemudian memerangkap gas sehingga membentuk kantung yang berisi gas dan udara. Efek ini disebut dengan slugging. Bisa menghasilkan rekanan yang besar dan pada gilirannya akan dapat menimbulkan getaran (vibration).
Hal ini sebisa mungkin dihindari, dan biasanya dipasang apa yang disebut dengan Slug Catchers.
Slug Cathers biasanya dipasang dekat equipment yan gakan melindungi equipment dari gaya slugging dan dari vibrasi.
Pengaruh yang paling terasa adalah pada bagian elbow ketika aliran berobah arah, sehingga ada gaya yang menerjang elbow. Pengaruh yang ditimbulkan oleh slug flow ini kurang lebih sama dengan apa yang diakibatkan oleh Water hammer. Biasanya kecepatan gas mengalir didalam pipa adalah lebih tinggi dari kecepatan fluida.
Impact yang dihasilkan bisa sangat besar pada elbow, sehingga diusahakan kondisi ini berada dalam keadaan minimal, jika memungkinkan.
Gaya Statis yang dihasilkan pada elbow 90 derajat adalah sebagai berikut:
Dimana:
  • F r = Gaya yang terjadi, KN
  • rho = Density dari Fluida, Kg/m3
  • A = Luas penampang melintang dari pipa, mm2
  • V = Kecepatan Fluida, m/s
  • theta = Sudut dari elbow, deg
  • g = konstanta gravitasi, m/s2
  • DAF = Dynamic Amplification Factor, biasanya
    digunakan 2.
Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan adalah:
  • Perhitungan dari slug force ini menggunakan metode “Conservation of momentum”.
  • Jika menggunakan SI unit, maka nilai g bisa diabaikan.
  • Asumsi digunakn dialam menentukan panjangnya pipa yang kena pengaruh slug ini, yaitu paling tidak satu elbow terisi penuh oleh aliran slug.
  • Density dari slug diasumsikan konstan sepanjang pipa dan diameter.